Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkejut karena Hamas memberanikan perlawanan dalam serangan darat. Ada 13 tentara Israel yang tewas, sedangkan tentara zionis ini hanya bisa membunuh warga sipil yang tidak bersenjata.
Sampai Senin (21/7) ada 472 warga sipil Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang membabi-buta. Namun, Israel tidak bisa menghentikan perlawanan Hamas.
Juru bicara Dinas Urusan Darurat Gaza, Ashraf al-Qudra melaporkan, gempuran terbaru Israel di Gaza pada Senin (21/7) dini hari merenggut 34 nyawa. Menurut Qudra, sedikitnya dua warga Palestina tewas akibat serangan udara di wilayah Gaza City bagian timur.
Jasad seorang warga Palestina juga ditemukan terkubur di bawah reruntuhan rumah di Khan Yunis, yang hancur akibat gempuran Israel. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (21/7).
Terus Bertambah
Qudra menyatakan, jumlah korban terus bertambah setelah total 72 warga Palestina tewas hanya dalam satu hari, yakni pada Minggu (20/7) kemarin. Mereka tewas akibat gempuran Israel di wilayah Shejaiya, antara Gaza City dengan perbatasan Israel.
Menurut Qudra, sebanyak 80 persen korban tewas di Shejaiya merupakan pria lanjut usia, wanita dan juga anak-anak. Sedikitnya 400 orang lainnya luka-luka.
Semenjak Israel memulai Operation Protective Edge pada 8 Juli lalu, militan Palestina atau Hamas telah meluncurkan 1.414 roket dan mortir ke wilayah Israel. Sebanyak 377 roket diantaranya berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik negara Yahudi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1. Berkomentar haruslah sopan.
2. Jika ada kesalahan kata-kata dalam artikel saya, mohon dimaklumi.