LABA-LABA BLOG

Minggu, 17 Februari 2013

Seragam Sekolah


Seragam sekolah menjadi kewajiban bagi setiap pelajar. Karena itu, semua orang tua pasti akan berusaha agar anaknya memperolehnya. Demi kebutuhan sekolah anak-anaknya, biasanya para orang tua cenderung tak memedulikan dirinya sendiri. Mereka bekerja keras, banting tulang sekuat tenaga hanya karena ingin melihat anaknya memakai seragam sekolah.
Kenyataan itu bisa kita saksikan setiap tahun ajaran baru, perbincangan mengenai seragam menjadi lebih booming dari hari biasanya. Setiap orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah yang baru, mereka pasti tidak akan luput dari biaya seragam. Sementara, para guru dan panitia pendaftaran siswa baru biasanya menjadi pihak yang sangat sibuk akibat banyaknya pembelian seragam oleh siswa baru.
Namun, tidak semua sekolah menyediakan seragam untuk siswanya, sebagian dari mereka membebaskan siswanya membeli seragam di pasar yang notabenenya lebih murah karena bisa ditawar. Hanya saja, untuk aksesori seperti sabuk, tetap harus dibeli dari sekolah. Hal itu bertujuan untuk menyeragamkan siswanya. Beberapa seragam yang menjadi standar bagi sekolah di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
Seragam yang wajib dipakai untuk murid Sekolah Dasar//MI adalah :
Hari senin – selasa           :  Seragam putih dan merah // Seragam putih dan hijau
Hari Rabu – kamis           :  Seragam batik/khas sekolah // Seragam khas sekolah
Hari Jum’at – Sabtu         :  Seragam pramuka // Seragam pramuka 
Seragam yang wajib dipakai untuk murid SLTP/MTs adalah :
Hari senin – selasa          :  Seragam putih dan biru
Hari Rabu – kamis           :  Seragam khas sekolah  
Hari Jum’at – Sabtu         :  Seragam pramuka     
Seragam yang wajib dipakai untuk murid SLTA adalah :
Hari senin – selasa           :  Seragam putih dan abu-abu
Hari Rabu – kamis           :  Seragam khas sekolah  
Hari Jum’at – Sabtu         :  Seragam pramuka     

Kontroversi Seputar Seragam sekolah
Kewajiban membeli seragam di sekolah seringkali memberatkan bagi wali murid yang kurang mampu. Karena, tentunya mereka tidak bisa memilih kain atau bahan pakaian yang lebih ramah dengan kantongnya. Bagi wali murid yang tidak mampu, dana untuk membeli seragam semakin menambah beban di pundaknya. Terlebih jika mempunyai anak yang baru naik tingkat, seragam yang harus dibeli lebih dari satu pasang.
Belum lagi, buku-buku yang harus dibeli untuk menunjang proses kegiatan belajar bagi anak-anaknya di sekolah tersebut. Kondisi tersebut tidak serta merta membuat pihak sekolah berusaha mencari solusi atau kebijakan lain yang dapat meringankan beban bagi wali murid yang kurang mampu agar tetap bisa menikmati pendidikan di sekolah tersebut tanpa terbebani.
Pihak sekolah cenderung tidak mau peduli dengan tangis pilu tertahan dari pelajar yang memiliki prestasi yang cukup baik, namun kurang beruntung dalam masalah ekonomi. Sehingga, beratnya beban yang harus dibayarkan untuk menempuh pendidikan, justru menjadikan siswa yang berprestasi tersebut putus sekolah.
Hal itu menunjukkan bahwa model sekolah di zaman sekarang ini terkesan hanya untuk orang-orang yang mampu dan memiliki ekonomi yang cukup. Sementara bagi siswa-siswi yang berasal dari keluarga miskin atau kurang mampu hanya bisa bermimpi atau menghayal bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.
Namun, jika ditinjau lebih dalam lagi, hal apakah yang melatarbelakangi sehingga anak-anak sekolah harus memakai seragam? Padahal kalau dihitung-hitung, betapa besar biaya masuk ke sekolah, apalagi jika ditambah dengan uang seragam yang jumlahnya lebih dari satu stel. Hal itu tentunya sangat membebani para orang tua yang memiliki niat tulus agar anak-anaknya mendapat pengetahuan di bangku sekolah.
Yang menjadi alasan kenapa semua sekolah mengharuskan muridnya memakai seragam sekolah adalah sebagai berikut.

1. Seragam sekolah untuk menyeragamkan siswa
Dengan adanya seragam sekolah sebagai pakaian wajib bagi pelajar bertujuan untuk meminimalkan jarak antara si kaya dan si miskin. Bayangkan saja, seandainya sekolah tidak mewajibkan pelajar mengenakan pakaian seragam. Hal yang bisa terjadi adalah si kaya akan memakai baju mewah dan beraneka model di sekolah, sedangkan si miskin akan memakai pakaian ala kadarnya. Sehingga, akan tampak jelas ketimpangan-ketimpangan tersebut.
Nah, dengan adanya seragam sekolah, kita hampir tidak bisa membedakan mana si kaya dan mana si miskin. Semuanya tampak serasi dan seimbang. Kalaupun ada yang membedakan, mungkin bisa dilihat dari faktor dandanan yang selalu rapi, wangi, modis, dan trendi. Itulah yang selalu terlihat dari para pelajar yang status ekonominya lebih mampu. Selain itu, pelajar yang lebih mampu biasanya melengkapi dadanannya dengan beberapa aksesori mahal.

2. Untuk melatih kedisiplinan siswa
Dengan mematuhi tata tertib sekolah yang mewajibkan para siswa memakai seragam sama artinya melatih kedisiplinan bagi siswa itu sendiri. Contoh nyata, dapat kita lihat dari beberapa siswa yang memakai seragam dengan rapi, lengkap, dan benar. Hal itu menunjukkan kalau mereka sudah terbiasa hidup dengan disiplin.
Berbeda dengan siswa yang tidak disiplin, mereka akan memakai seragam sekolah dengan seenaknya sendiri/tidak sesuai jadwal, tidak menggunakan aksesoris seragam dengan lengkap (dasi, topi), tidak rapi/berantakan, dan masih banyak yang lainnya.

3. Untuk memudahkan guru mengidentifikasi siswanya
Dengan adanya seragam sekolah yang menjadi ciri khas setiap sekolah dianggap membantu para guru untuk mengontrol setiap gerak-gerik muridnya. Hal ini bisa kita lihat di kota-kota besar yang mempunyai banyak mall-mall ataupun tempat nongkrong.
Betapa seringnya kita jumpai para pelajar yang masih menggunakan seragam lengkap masuk ke mall, padahal saat itu jam pelajaran masih berlangsung. Adanya kejadian tersebut tentu dapat diminimalkan dengan cara mencegah setiap pelajar memasuki tempat-tempat umum di jam-jam pelajaran.
Nah, bayangkan saja kalau setiap pelajar tidak diwajibkan memakai seragam. Apakah tidak mungkin, kalau kita akan kesulitan membedakan mana seorang pelajar dan mana yang bukan pelajar. Tanpa adanya seragam sekolah, kita pasti akan kesulitan mengetahui keberadaan pelajar. Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan bahwa seragam sekolah itu ternyata banyak sekali manfaatnya.

Tips Memilih Seragam Sekolah
Jika pihak sekolah membebaskan siswa membeli seragam sekolah di luar, berikut ini tips-tips praktis yang bisa disimak untuk bekal pengetahuan.

1. Perhatikan bahan pakaian
Bahan yang nyaman menentukan kenyamanan dan keamanan pemakai. Anda harus berhati-hati dalam memilih seragam sekolah yang dijual bebas di pasaran. Sebab, bahan seragam yang dijual bebas di pasaran biasanya merupakan campuran kain katun dan bahan sintetis, seperti poliester. Hal itu mengakibatkan rasa gerah dan ketidaknyamanan pada seragam saat dipakai.

2. Perhatikan jahitan pakaian
Sebelum membeli baju seragam, Anda harus memeriksa dulu kualitas jahitan, apakah jahitannya rapi atau kasar. Selain itu, Anda harus memerhatikan bagian kancing dan resleting karena bagian itu mudah rusak. Dengan demikian, kualitas jahitan dapat menentukan kenyamanan saat pemakaian seragam. 

3. Perhatikan warna pakaian
Sebelum membeli seragam sekolah, Anda harus memerhatikan detail warna bajunya. Apakah warna tersebut sudah sesuai dengan standar seragam di sekolah tersebut? Jangan sampai gara-gara warna seragam yang tidak sesuai, Anda harus membeli seragam lagi. Hal itu sama artinya dengan “Mau untung malah buntung”.

G+

1. Berkomentar haruslah sopan.
2. Jika ada kesalahan kata-kata dalam artikel saya, mohon dimaklumi.

Konversi KodeEmoticon


 
notifikasi
close
Beberapa link download serta link demo sedang dimodifikasi dan mohon maaf bila ada beberapa link download serta link demo yang belum dimodifikasi
OK