Seragam sekolah menjadi kewajiban bagi setiap pelajar.
Karena itu, semua orang tua pasti akan berusaha agar anaknya memperolehnya.
Demi kebutuhan sekolah anak-anaknya, biasanya para orang tua cenderung tak
memedulikan dirinya sendiri. Mereka bekerja keras, banting tulang sekuat tenaga
hanya karena ingin melihat anaknya memakai seragam sekolah.
Kenyataan itu bisa kita saksikan setiap tahun
ajaran baru, perbincangan mengenai seragam menjadi lebih booming dari
hari biasanya. Setiap orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah yang baru,
mereka pasti tidak akan luput dari biaya seragam. Sementara, para guru dan
panitia pendaftaran siswa baru biasanya menjadi pihak yang sangat sibuk akibat
banyaknya pembelian seragam oleh siswa baru.
Namun, tidak semua sekolah menyediakan
seragam untuk siswanya, sebagian dari mereka membebaskan siswanya membeli
seragam di pasar yang notabenenya lebih murah karena bisa ditawar. Hanya saja,
untuk aksesori seperti sabuk, tetap harus dibeli dari sekolah. Hal itu
bertujuan untuk menyeragamkan siswanya. Beberapa seragam yang menjadi standar
bagi sekolah di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
Seragam yang wajib dipakai untuk murid Sekolah
Dasar//MI adalah :
Hari senin – selasa
: Seragam putih dan
merah // Seragam putih dan hijau
Hari Rabu – kamis
: Seragam batik/khas
sekolah // Seragam khas sekolah
Hari Jum’at –
Sabtu : Seragam pramuka
// Seragam pramuka
Seragam yang wajib dipakai untuk murid
SLTP/MTs adalah :
Hari senin – selasa
: Seragam putih dan biru
Hari Rabu – kamis
: Seragam khas
sekolah
Hari Jum’at –
Sabtu : Seragam
pramuka
Seragam yang wajib dipakai untuk murid SLTA
adalah :
Hari senin – selasa
: Seragam putih dan
abu-abu
Hari Rabu – kamis
: Seragam khas
sekolah
Hari Jum’at –
Sabtu : Seragam pramuka
Kontroversi Seputar Seragam
sekolah
Kewajiban membeli seragam di sekolah
seringkali memberatkan bagi wali murid yang kurang mampu. Karena, tentunya
mereka tidak bisa memilih kain atau bahan pakaian yang lebih ramah dengan
kantongnya. Bagi wali murid yang tidak mampu, dana untuk membeli seragam
semakin menambah beban di pundaknya. Terlebih jika mempunyai anak yang baru
naik tingkat, seragam yang harus dibeli lebih dari satu pasang.
Belum lagi, buku-buku yang harus dibeli untuk
menunjang proses kegiatan belajar bagi anak-anaknya di sekolah tersebut.
Kondisi tersebut tidak serta merta membuat pihak sekolah berusaha mencari
solusi atau kebijakan lain yang dapat meringankan beban bagi wali murid yang
kurang mampu agar tetap bisa menikmati pendidikan di sekolah tersebut tanpa
terbebani.
Pihak sekolah cenderung tidak mau peduli
dengan tangis pilu tertahan dari pelajar yang memiliki prestasi yang cukup
baik, namun kurang beruntung dalam masalah ekonomi. Sehingga, beratnya beban
yang harus dibayarkan untuk menempuh pendidikan, justru menjadikan siswa yang
berprestasi tersebut putus sekolah.
Hal itu menunjukkan bahwa model sekolah di
zaman sekarang ini terkesan hanya untuk orang-orang yang mampu dan memiliki
ekonomi yang cukup. Sementara bagi siswa-siswi yang berasal dari keluarga
miskin atau kurang mampu hanya bisa bermimpi atau menghayal bisa melanjutkan
sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.
Namun, jika ditinjau lebih dalam lagi, hal
apakah yang melatarbelakangi sehingga anak-anak sekolah harus memakai seragam?
Padahal kalau dihitung-hitung, betapa besar biaya masuk ke sekolah, apalagi jika
ditambah dengan uang seragam yang jumlahnya lebih dari satu stel. Hal itu
tentunya sangat membebani para orang tua yang memiliki niat tulus agar
anak-anaknya mendapat pengetahuan di bangku sekolah.
Yang menjadi alasan kenapa semua sekolah
mengharuskan muridnya memakai seragam sekolah adalah sebagai berikut.
1. Seragam sekolah
untuk menyeragamkan siswa
Dengan adanya seragam sekolah sebagai
pakaian wajib bagi pelajar bertujuan untuk meminimalkan jarak antara si kaya
dan si miskin. Bayangkan saja, seandainya sekolah tidak mewajibkan pelajar
mengenakan pakaian seragam. Hal yang bisa terjadi adalah si kaya akan memakai
baju mewah dan beraneka model di sekolah, sedangkan si miskin akan memakai
pakaian ala kadarnya. Sehingga, akan tampak jelas ketimpangan-ketimpangan
tersebut.
Nah, dengan adanya seragam sekolah, kita
hampir tidak bisa membedakan mana si kaya dan mana si miskin. Semuanya tampak
serasi dan seimbang. Kalaupun ada yang membedakan, mungkin bisa dilihat dari
faktor dandanan yang selalu rapi, wangi, modis, dan trendi. Itulah yang selalu
terlihat dari para pelajar yang status ekonominya lebih mampu. Selain itu,
pelajar yang lebih mampu biasanya melengkapi dadanannya dengan beberapa
aksesori mahal.
2. Untuk melatih
kedisiplinan siswa
Dengan mematuhi tata tertib sekolah yang
mewajibkan para siswa memakai seragam sama artinya melatih kedisiplinan bagi
siswa itu sendiri. Contoh nyata, dapat kita lihat dari beberapa siswa yang
memakai seragam dengan rapi, lengkap, dan benar. Hal itu menunjukkan kalau
mereka sudah terbiasa hidup dengan disiplin.
Berbeda dengan siswa yang tidak disiplin,
mereka akan memakai seragam sekolah dengan seenaknya sendiri/tidak sesuai
jadwal, tidak menggunakan aksesoris seragam dengan lengkap (dasi, topi), tidak
rapi/berantakan, dan masih banyak yang lainnya.
3. Untuk memudahkan
guru mengidentifikasi siswanya
Dengan adanya seragam sekolah yang menjadi
ciri khas setiap sekolah dianggap membantu para guru untuk mengontrol setiap
gerak-gerik muridnya. Hal ini bisa kita lihat di kota-kota besar yang mempunyai
banyak mall-mall ataupun tempat nongkrong.
Betapa seringnya kita jumpai para pelajar
yang masih menggunakan seragam lengkap masuk ke mall, padahal saat itu jam
pelajaran masih berlangsung. Adanya kejadian tersebut tentu dapat diminimalkan
dengan cara mencegah setiap pelajar memasuki tempat-tempat umum di jam-jam
pelajaran.
Nah, bayangkan saja kalau setiap pelajar
tidak diwajibkan memakai seragam. Apakah tidak mungkin, kalau kita akan
kesulitan membedakan mana seorang pelajar dan mana yang bukan pelajar. Tanpa
adanya seragam sekolah, kita pasti akan kesulitan mengetahui keberadaan
pelajar. Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan bahwa seragam sekolah itu
ternyata banyak sekali manfaatnya.
Tips Memilih Seragam
Sekolah
Jika pihak sekolah membebaskan siswa membeli
seragam sekolah di luar, berikut ini tips-tips praktis yang bisa disimak untuk
bekal pengetahuan.
1. Perhatikan bahan pakaian
Bahan yang nyaman menentukan kenyamanan dan
keamanan pemakai. Anda harus berhati-hati dalam memilih seragam sekolah yang
dijual bebas di pasaran. Sebab, bahan seragam yang dijual bebas di pasaran
biasanya merupakan campuran kain katun dan bahan sintetis, seperti poliester.
Hal itu mengakibatkan rasa gerah dan ketidaknyamanan pada seragam saat dipakai.
2. Perhatikan jahitan
pakaian
Sebelum membeli baju seragam, Anda harus
memeriksa dulu kualitas jahitan, apakah jahitannya rapi atau kasar. Selain itu,
Anda harus memerhatikan bagian kancing dan resleting karena bagian itu mudah
rusak. Dengan demikian, kualitas jahitan dapat menentukan kenyamanan saat
pemakaian seragam.
3. Perhatikan warna pakaian
Sebelum membeli seragam sekolah, Anda
harus memerhatikan detail warna bajunya. Apakah warna tersebut sudah sesuai
dengan standar seragam di sekolah tersebut? Jangan sampai gara-gara warna
seragam yang tidak sesuai, Anda harus membeli seragam lagi. Hal itu sama
artinya dengan “Mau untung malah buntung”.
1. Berkomentar haruslah sopan.
2. Jika ada kesalahan kata-kata dalam artikel saya, mohon dimaklumi.
Konversi KodeEmoticon